Selasa, 29 Agustus 2017

Pegawai Kantoran

Pukul 06.30 pagi
Dibantu bunyi alarm pada HP
Ku buka mata, menyongsong pagi,  mengawali hari

Berdoa ku kepada Tuhan
Berterima kasih atas anugerah yang diberikan
Bersiap diri ini, menjalani hari
Hari yang kuyakini, akan menjadi hari yang terbaik

Ku pacu sepeda motor ku
Menuju kantor, tempat aku memacu daya
Demi bertahan hidup
Di dunia jika tidak ingin tergerus

Meeting, satu kata yang terkadang membuat pegawai merasa pusing
Terngiang di kepala tentang adu argument yg memekakan telinga
Tukar pikiran yang seperti debat dewan
Bertutur kata yang berisi upaya menyelamatkan diri seorang

Bunyi bell di tengah hari
Seperti oasis di terik matahari
Waktu kita bisa mengistirahatkan diri
Berbincang dengan kolega untuk melepas penat
Atau sekedar mengisi perut, kembalikan energi yang terkuras

1 jam telah berlalu
Waktu untuk kembali ke dapur pacu
Memacu otak, memacu tenaga
Berpacu dengan waktu mengejar deadline yang menganga

Kring.....
Bunyi bell pukul 05.00 sore
Pertanda untuk mengakhiri kegiatan kantor hari ini
Namun itu hanya formalitas
Target dan deadline yang terus melintas
Memaksa kita bekerja melebihi kapasitas
Tanpa upah lebih, hanya ucapan terima kasih karena loyalitas

Akhir dari hari ini
Ku kembali ke rumah dengan lelah hati
Angan untuk beristirahat di rumah pun hanya mimpi
Pikiran mengenai permasalahan hari ini
Membuat otak ku terus berpikir
Apakah besok akan lebih baik?

Terbesit sekelebat di angan
Aku lelah.....
Lelah dengan deadline
Lelah dengan rutinitas yang berulang....
Bagai bianglala besar di wahana bermain
Terus berulang

Ingin rasanya ku selesaikan semua
Semua....
Tak ada rutinitas yang berulang
Bekerja dengan hati senang
Mengawali hari dengan pikiran mantab
Hari ini pasti hari yang terbaik untuk ditatap

Apa daya nasib pegawai kantoran
Pekerjaan yang terlihat mewah dengan dasi dan kemeja
Hanya kamuflase menutupi nelangsa
Hidup penuh tekanan
Dari pihak yang memiliki peran
Upah tidak seberapa, hanya cukup untuk bayar cicilan

Oleh:Bny Lie